dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani

05 May, 2012

Guru dengan Murid

assalamualaikum wrt... kisah ini sangat menarik utk diceritakan, perumpamaan yg baik dan dapat diterima akal dan akan lebih diingati dan dimanfaatkan oleh para pendengar. Dengarkan...

Seorang guru sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam.Si guru berkata, "Saya punya permainan...Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka katakan "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katakan "Pemadam!"Murid muridnya pun memahami dan mengikuti. Si guru berganti- gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian si guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka katakan "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid- murid tadi keliru dan kekok, serta sangat sukar untuk mengubahnya.

Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Si guru tersenyum kepada murid-muridnya."Anak-anakku sekalian, begitulah kita ummat Islam. Mulanya yang hak itu hak, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita lewat berbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya."" Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh- musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika.""Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend,materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain.""Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kamu sedikit demi sedikit menerimanya. faham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu..."

"Baik permainan kedua..." Guru meneruskan. "Cikgu ada Qur'an, cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada di tengah tanpa memijak karpet?"Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat, dan pelbagai Akhirnya si Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan dia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid- murid, begitulah ummat Islam dan musuh- musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kamu dengan terang- terang...Kerana tentu kamu akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung kamu perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sedar.""Jika seseorang itu, ingin membuat rumah yang kuat, maka dia membina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat."

" Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan...""Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kita.""Mulai dari perangai kita, cara hidup, pakaian dan lain-lain, meskipun kamu muslim, tapi kamu telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara mereka... kerana itulah yang mereka inginkan." "Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita.."Kenapa mereka tidak berani melakukan secara terang-terangan memijak-mijaknya, cikgu?" tanya seorang pelajar"Sesungguhnya dahulu mereka terang- terang menyerang, misalnya Perang Salib, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi.. apa lagi yg tercengang2 tu?? ayuh kita kejutkan umat Islam lain yg masih tertidur!!!

1 comment:

keINdAhAn TuHan